Jumat, 30 November 2012

Menghormati Pelayan

ini merupakan pantangan berzinah bagi para pelayan. Pada jaman sekarang memang sudah tidak ada lagi bagi pelayan yang melayani majikannya sampai seumur hidup.


Namun dirumah kita masih terdapat pembantu rumah tangga. Mereka menjadi pembantu karena keluarganya miskin, bukan karena martabatnya hina.

Kalau kita tidak dapat merawat dan menghormatinya seperti saudara sendiri, setidaknya kita harus bertindak sesuai dengan tata krama sopan santun dalam keluarga.

Apabila ada tindakan yang tidak sopan dan melanggar aturan, itu bukan hanya melanggar norma kasih dan sopan santun, juga akan mengikis rejeki dalam keluarga, bahkan menyebabkan karma buruk bagi keturunan kita.

Pada jaman dinasti Cin, ada seorang bernama Li Khe Sien. Dirumahnya bekerja seorang pelayan wanita yang masih muda dan cantik. Nyonya Li amatlah menyayangi pelayan itu, bahkan pernah meminta suaminya agar mengangkat pelayan itu sebagai istri muda.

Namun Tuan Li Khe Sien menolaknya dan dengan tegas mengatakan, “Merusak kehidupan orang lalu diri sendiri berkarma buruk, ini semua tak sesuai dengan norma ‘kasih’, aku tak akan melakukannya. Mengangkat pelayan menjadi istri muda, mengakibatkan rumah menjadi tiada aturan, ini adalah hal yang tidak sesuai dengan norma ‘sopan santun’, aku juga tak kan melakukannya. Apalagi bila aku mencintai istri muda, itu akan merusak keharmonisan kita, ini juga tidak sesuai dengan norma ‘kearifan’, aku lebih-lebih tidak akan melakukannya”.

Lalu tuan dan nyonya Li menjodohkan pelayan itu dengan suami yang baik, setelah menikah pelayan itu hidup dengan bahagia. Tuan dan Nyonya Li Khe Sien juga hidup sehat walafiat sampai tua.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes