Jumat, 30 November 2012

Wejangan Buddha Kuan Seng Ti Cin

“Kitab Pantang Berzinah”

Dewa Penegak Hukum Kuan Seng Ti Cin bersabda :

“Ada banyak sekali jenis kejahatan di dunia ini, namun perbuatan berzinah, merusak kesucian orang, membuka rumah pelacuran, berselingkuh dengan istri orang, adalah kejahatan yang terbesar. Umat manusia sudah sepantasnya mendahulukan kebajikan yang paling utama yaitu berbakti kepada orang tua. Membalas budi besar orang tua yang tinggi bagai gunung dan dalam bagaikan samudra. Masih ada lagi kebaikan lainnya yang juga harus kita jalankan namun itu semua terletak di belakang huruf ‘Bakti’“.

Berbuat tidak senonoh terhadap istri dan anak gadis orang lain, sungguh merupakan suatu perbuatan yang amat memalukan! Sedangkan orang yang melakukan perbuatan itu, apakah tidak menyadari bahwa dapat mendatangkan malapetaka bagi anak cucunya? Malah akan membuat malu para leluhur yang berada di alam baka, juga membuat malu sanak famili sehingga tiada muka untuk bertemu dengan orang lain, lalu juga akan merusak masa depan anak-anaknya.

Coba pikirkanlah dengan baik-baik! Perbuatan yang dapat merusak nama dan kesucian orang, serta dapat membuat leluhur, orang tua, anak dan cucu orang tersebut merasa malu, sungguh merupakan kejahatan yang terbesar dan terberat, bahkan dosanya lebih berat dari dosa pembunuhan! Dan apabila perbuatan itu sampai diketahui oleh orang lain, maka nama buruk dengan cepat akan tersebar ke sagala penjuru.

Jikalau adalah kaum istri yang melakukan perbuatan zinah, maka ayah, suami dan anaknya sendiri akan merasa malu pula, sehingga tiada muka untuk bertemu dengan orang luar. Cobalah kita bertanya pada hati nurani kita, mereka yang tidak beruntung karena mendapat masalah seperti itu, untuk menghindari orang luar saja mungkin sudah sulit, jadi mana mungkin lagi bersedia untuk mengakui wanita tersebut sebagai putri, istri atau ibunya? Ada lagi, jikalau masalah berzinah ini sampai terbongkar, seringkali dapat mengakibatkan pembunuhan terhadap pria dan wanita yang tak tahu malu itu. Dan masalah ini kalau sampai melibatkan pihak yang berwajib, lalu mereka akan bertanya bahwa putri keluarga mana yang telah melakukan perzinahan kemudian terbunuh? Maka seluruh keluarga, sanak saudara, bahkan teman-temannya pun juga akan mendapat malu, pada saat itu bagaimana mereka dapat mendongakkan kepala untuk bertemu dengan orang?

Mereka bertanya anak gadis siapakah itu? Putra siapakah itu? Mengapa keluarganya tidak memberikan ajaran yang baik, tiada bedanya dengan kerbau dan kuda yang sama sekali tidak mempunyai moral serta tata krama! Saat itu seluruh keluarga hanya akan mendapat malu saja!

Adalagi pria dan wanita yang ingin memadu kasih, maka pergi ke tempat gelap dan sunyi, mereka mengira pertemuan seperti itu tidak akan diketahui oleh orang lain, namun mereka tidak menyadari bahwa berhubungan intim di luar suami istri (perselingkuhan) sangatlah tidak benar, jadi bagaimana mungkin hubungan semacam itu dapat berjalan lancar sampai selamanya?

Dan mereka yang tidak ingin diketahui oleh pasangannya, malah berani menggunakan racun untuk mencelakai suaminya, tetapi sama sekali tidak pernah berpaikir bahwa kejadian ini bila sampai ke persidangan pasti akan dijatuhi hukuman yang sangat berat. Harus diketahui bahwa hutang nyawa harus dibayar juga dengan nyawa, di persidangan nanti akan dijatuhi hukuman mati, sehingga arwah bergentayangan sulit untuk dilahirkan kembali menjadi manusia.

Begitu orang tua mendengar anaknya dijatuhi hukuman mati, laksana mendengar petir di tengah hari sehingga dadanya terasa sesak, sakit, dan air mata pun bercucuran tiada hentinya. Ditambah lagi harus menghadapi perkataan serta tudingan dari ribuan orang, di mana-mana orang akan membicarakan tentang perselingkuhan itu, saat itu walaupun menyesal juga sudah terlambat semuanya!

Di dunia ini banyak sekali orang yang haus sex, setelah memperkosa istri dan anak gadis orang, masih saja merasa ini adalah hal yang biasa dan sama sekali tidak merasa bersalah, justru semakin gila lagi perbuatannya. Orang berpendidikan tinggi biasanya mengetahui tentang ajaran moral namun justru sering melanggarnya, lebih senang berbuat hal yang merusak moral dan tidak bersedia untuk baik-baik menjalankan tugasnya sebagai tonggak negara.

Masih ada satu macam orang lagi yang sebagai abang merebut istri adiknya sendiri atau sebagai adik justru berzinah dengan kakak iparnya sendiri. Kakak adik yang seperti ini juga bisa disebut penjahat keluarga. Bahkan sebagai paman, begitu melihat istri keponakannya sangat cantik, langsung timbul niat untuk berzinah dengannya, atau justru yang sebagai keponakan begitu melihat sang bibi mempunyai wajah yang amat cantik jelita langsung timbul nafsu birahi dan dengan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Perbuatan tiada aturan dan sopan-santun ini, boleh dikatakan tidak jauh berbeda dengan binatang, bahkan lebih biadab lagi daripada binatang!

Pria dan wanita yang suka berselingkuh itu hanya demi mengejar kenikmatan dan kesenangan sesaat saja, dan tidaklah menyadari bahwa masa depannya telah menjadi rusak semua. Balasan karma tidak hanya akan menimpa diri sendiri, bahkan anak cucunya pun akan menerima balasan karma juga, rumah tangga menjadi hancur berantakan, serta semua kejayaan juga akan hilang.

Sampai pada akhirnya akan putus keturunan, dan biarpun beruntung mendapatkan keturunan, pada akhirnya mereka juga pasti akan menjadi seorang pengemis. Jikalau ditinjau dari hukum sebab akibat, istri dan putrinya juga harus membayar perbuatan biadabnya, yaitu akan menerima perbuatan biadab dari orang lain. Anak cucunya juga akan mengalami banyak gelombang, menerima segala kehancuran serta bencana yang sangat tragis.

Orang yang sangat maniak sex setelah menginggal, hanya akan dikubur di tengah hutan belantara, di antara semak belukar, yang akhirnya menjadi hantu gentayangan, pada saat itu siapa yang akan datang menyembahyanginya? Sedangkan orang yang telah melanggar pantangan berzinah ini, pada akhirnya akan putus keturunan, hidup sendirian tiada teman, dan mengalami kehampaan hidup! Sewaktu ajalnya tiba akan dikubur dan tiada seorang pun yang bersedia datang untuk memberi penghormatan terakhir! Kalau berpikir sampai di sini, bagaimana Saya, Kuan Seng Ti Cin, tidak merasa sedih hati?

Selain para pelajar yang melanggar pantangan berzinah, ternyata orang-orang yang sederhana yang bekerja di sawah pun juga telah tercemar udara yang tidak baik. Mereka yang aslinya sangatlah lugu dan polos, sekarang malah mempunyai kebiasaan yang buruk, sudah tidak bersedia hidup bahagia seperti dulu lagi, malahan lebih bersedia melanggar pantangan berzinah. Para pemuda sederhana itu bukan hanya tidak menjalankan “Bakti” serta “Rukun antar saudara”, malah berani dengan sengaja melubangi tembok rumah untuk mengintip kecantikan nyonya di sebelah rumah, bahkan ada yang berzinah dengan istri orang.

Tanah dan ladang yang cukup luas menjadi terbengkalai, karena tidak ada orang yang mengurusnya. Ini semua karena hatinya telah terlena dan tersesat di jalan bunga (rumah bordil), sehingga lupa jalan untuk kembali, menyia-nyiakan tanah serta ladangnya. Perbuatan itu sebenarnya dapat mencelakai dirinya sendiri, namun mengapa mereka tidak sadar bahwa dirinya telah tersesat, sehingga melewati hari penuh dengan kekosongan?

Tidak tahu untuk giat bekerja, dan semua uangnya telah terkuras habis di tempat pelacuran, sehingga dia menggunakan semua warisan keluarga untuk membayar hutang-hutangnya di rumah bordil! Sedikit demi sedikit dan akhirnya menjadi bukit, secara tak sadar semua harta yang diwariskan oleh orang tuanya juga telah habis. Bahkan beras untuk mengisi perut juga sudah habis. Setiap malam terlena oleh arak dan sex, sehingga semua perhiasan istrinya juga digadai, akhirnya untuk makan juga tidak ada uang lagi, bahkan anak-anak yang tidak berdosa juga harus menahan dingin dan lapar, bukankah ini perlu disesalkan?

Karena terlalu sering ke rumah bordil, akibatnya bukan hanya harta terkuras habis, malah tertular penyakit kelamin, bahkan juga dapat terserang AIDS. Semua ini adalah balasan karma dari bermain sex! Karena disebabkan oleh penyakit, di tubuhnya mengeluarkan bau yang tak sedap, sehingga sanak saudara, teman-teman juga menjauhinya, dan di kala ajalnya tiba keadaannya sungguh membuat orang merasa perih hati.

Sewaktu maut datang menjemput, barulah teringat saat tubuh masih sehat, berkumpul dengan keluarga, sungguh amat bahagia, di dalam hati kini diliputi rasa penyesalan yang dalam, mana mungkin dapat kembali lagi seperti dulu lagi? Akhir yang sangat menyedihkan, biarpun ada orang yang menghela nafas pajang demi kamu, juga sudah tidak ada gunanya lagi!

Selain beberapa macam orang yang disebutkan di atas, ada semacam orang yang senantiasa menjaga aturan tata krama serta mempunyai sopan-santun, tidak tamak dan tidak haus akan sex. Kalau ada orang yang tidak mendengar nasehat dan petunjuk dari guru, dengan diam-diam membuat pertemuan di suatu hotel dengan istri orang atau ke tempat yang tidak terpuji, bahkan nasehat temannya juga tidak mau didengarnya, secara curi-curi berzinah dengan istri orang, sehingga di saat semua balasan karma datang, hanya dirinya sendirilah yang menerimanya.

Walaupun gadis yang cantik dan nyonya yang rupawan mempunyai keistimewaan yang lebih, namun kalau telah dinodai dan dirusak kesuciannya oleh pria lain, mereka juga tiada muka lagi untuk bertemu muka dengan orang luar, sehingga mereka mengambil jalan bunuh diri atau terjun ke sungai.

Arwah mereka sungguh tidak rela, sehingga kebencian mereka sangat susah untuk dihilangkan, dan akhirnya menjadi hantu yang gentayangan untuk menuntut balas pada pria yang telah menghancurkan dan merusak kehidupan serta kesuciannya.

Pikirkanlah! Arwah-arwah itu kalau tidak menangis dan berbagi rasa dengan arwah lainnya, maka akan berusaha menarik pria yang berdosa itu ke dalam neraka agar hakim di sana dapat memberikan keadilan dan mengizinkan dirinya untuk membalas dendam. Hawa kebencian yang tebal seperti ini, bagaimana dapat dihilangkan? Dan pria itu, bagaimana baru dapat bersih dari segala dosanya?

Semasa hidup melakukan perzinahan, maka setelah mati arwahnya akan ditarik ke neraka tingkat lima yang hakimnya sangatlah tegas dan pasti akan dijatuhi hukuman sesuai dengan perbuatannya semasa hidup di dunia, sama sekali tidak ada belas kasihan serta keringanan. Di dalam neraka akan dihukum dengan bermacam-macam hukuman, ada yang dipukul dengan palu besi sampai babak belur, sehingga darahnya berceceran di mana-mana, ada yang ditindih dengan pohon yang berbentuk seperti tombak, atau dilempar ke dalam gunung pisau, maka arwahnya akan bergantungan di neraka, sedangkan hawa sucinya telah terbuang jauh di lautan penderitaan.

Ini semua disebabkan oleh satu niat yang salah, seringkali timbul pikiran-pikiran yang tak senonoh, sehingga mendapatkan hukuman yang sangat berat, selamanya tidak mungkin lagi dapat menebus semua dosanya, dan tidak bisa menghindari hukuman-hukuman di neraka.

Yang paling Ku-sesalkan adalah mereka, para pedagang yang sangat maniak sex dan suka berjudi. Menghamburkan uang dan emasnya seperti membuang air besar saja, selalu saja pergi mengunjungi rumah bordil untuk memuaskan nafsunya dengan para pelacur di sana. Dari pagi sampai malam terlena oleh buaian wanita dan tidak rela untuk meninggalkan tempat itu, sehingga lupa untuk pulang ke rumah. Apalagi mereka pedagang yang berada jauh dari rumah dan secara tidak sadar terbuai di rumah bordil, sehingga lupa untuk menulis surat pulang ke rumah.

Di dalam setiap tubuh manusia terdapat ginjal yang dapat mempertahankan air, namun karena sering bermain sex, maka tubuh menjadi kering dan rusak. Lalu mereka mencari dokter untuk menyembuhkan penyakitnya, tapi tetap tidak dapat pulih kembali, biarpun dengan bermacam-macam obat juga tidak bisa sembuh, sampai di sini barulah bertobat dan memohon ampun kepada Dewa, namun semuanya juga sudah terlambat adanya.

Karena tubuhnya digerogoti penyakit, barulah menjerit dan menangis sedih di hadapan langit, namun siapa yang akan datang menjenguk dan mengasihani dirimu? Tubuh yang mengering, akhirnya dikebumikan jauh dari kampung halaman, sehingga tak ada seorang pun yang mengetahuinya. Hanya tertinggal kuburan yang penuh ditumbuhi oleh semak belukar dan rumput-rumput liar, mana ada orang yang datang untuk menyembahyanginya?

Semua yang di atas itu adalah nasehat Saya, Kuan Seng Ti Cin, kepada kalian semua, mengharapkan para pedagang, para petani, setelah mendengar semua nasehat-Ku, dapat bertobat dan banyak berbuat kebaikan, jangan lagi haus akan sex (hubungan antara dua orang yang sejenis, “kaum gay atau lesbi”, juga termasuk hubungan menyimpang). Kalau dapat membina diri dengan menjalankan kebajikan serta welas asih, maka dengan sendirinya takkan terjatuh dalam arak dan sex ini. Paling penting adalah berpedoman pada suri teladan para suci untuk membentuk keluarga yang harmonis dan mengajari anak cucu untuk giat belajar serta rajin bekerja. Saat itu berawal dari berhemat akhirnya menjadi kaya, juga mendapatkan kejayaan yang akan datang sendiri. Karena mendapat kejayaan, maka seluruh warga datang untuk mengucapkan selamat sehingga menambah kebanggaan, bukankah ini baru merupakan tonggak dari sebuah negara? Di saat itu, selain bunga-bunga memenuhi seluruh ruangan, malah hawa suci akan menyebar ke seluruh penjuru, sehingga dapat memberikan rezeki dan kegembiraan kepada orang tua. Balasan yang baik seperti ini, kalau diselidiki semua penyebabnya, kebanyakan didapatkan karena orang itu tidak pernah melakukan perbuatan berzinah.

Sejak jaman dahulu, banyak orang yang telah melakukan perzinahan, seperti pada jaman dinasti Sia, kaisar Cie karena sangat mencintai selirnya sehingga kehilangan kerajaan, masih ada lagi pada jaman dinasti Sang, kaisar Cou karena sangat memanjakan dan mencintai selirnya Ta Ci, juga kehilangan kedudukannya sebagai kaisar. Ini semua balasan karma karena sangat haus sex dan terlena oleh kecantikan wanita.

Kerajaan Chi, raja muda Cuang Kung juga berselingkuh dengan istri pejabatnya, sehingga akhirnya mati terbunuh, masih ada lagi kerajaan Chen, raja muda Ling Kung juga melakukan perbuatan berzinah dengan ibu dari pejabatnya, yang akhirnya juga mati terbunuh. Mereka semua meninggal dengan sangat mengenaskan dan di mana-mana tersebar namanya yang buruk, sungguh sangat tidak enak didengar!

Di atas prasasti negara Pei, ada tertulis sebuah syair yang mencemooh Wei Sien Kung, dia adalah seorang kepala keluarga, tetapi mempersunting menantunya sendiri untuk dijadikan istri, dan di atas dinding Yong Fung juga ada syair yang mencemooh sang pangeran yang berzinah dengan ibu negaranya sendiri.

Di negara Wei, ada sebuah daerah bernama Sang Cien yang terkenal karena penduduknya sering berbuat zinah, tiada sopan-santun dan sering melanggar moral kebajikan, sungguh-sungguh tidak berbeda jauh dengan binatang. Ini semua adalah kejadian yang sudah berlalu, tetapi boleh kita jadikan sebagai palajaran.

Saya, Kuan Seng Ti Cin, satu hati membantu negara Han, masalah yang berada di dalam hati-Ku, tidak mungkin Saya tidak membicarakan keluar, sebagai tanda rasa ketulusan hati-Ku kepada umat manusia di dunia ini. Teringat masa itu, karena demi menjaga kakak ipar, maka Saya bersama dengan mereka melakukan perjalanan, tetapi sayang kita telah dikepung oleh Chau Chau yang berniat untuk memisahkan hubungan antara Saya dengan Liu Pei, maka dia mempersiapkan satu buah kamar untuk Saya dan kakak ipar bersama-sama. Chau Chau berbuat seperti ini agar Saya berbuat yang tidak senonoh terhadap kakak ipar sehingga mengkhianati kakak angkat-Ku sendiri, tapi Saya mempunyai hati yang lurus, mana mungkin dapat dengan tenang tidur di kamar itu? Maka Saya menyalakan lilin dan duduk sambil membaca kitab Chun Chiu di bawah sinar lilin itu sampai matahari terbit. Karena Saya sama sekali tidak berniat untuk membantu Chau Chau, maka Saya tidak terjatuh pada politik adu dombanya. Setelah itu, Saya meninggalkan Chau Chau, menerobos lima gerbang dan membunuh enam jendral. Hati-Ku hanyalah satu yaitu menjaga kakak ipar dan mencari kakak angkat Liu Pei, ini adalah niat hati-Ku demi negara Han.

Di negara lain, ada seorang suci yang bernama Liu Sia Huei, pada tahun itu dia bertemu dengan seorang gadis yang duduk di pangkuannya, namun hatinya sedikitpun tidak goyah, kebajikan yang tinggi seperti ini tidak ada orang yang dapat menandinginya! Pada masa negara Can, ada seorang budiman yang bernama Lu Cong Lien, tahun itu dia bertemu dengan seorang nyonya muda yang karena rumah bocor, maka ingin menginap di rumahnya untuk berteduh, tetapi Lu Cong Lien sama sekali tidak membukakan pintu untuk nyonya muda itu dan hatinya juga tidak tergerak, kebajikan yang seperti ini juga sukar dicari tandingannya.

Saya, Kuan Seng Ti Cin mengharapkan semua pemuda yang berjiwa satria, jangan hanya karena haus sex sehingga merusak tubuh dan mengurangi umur sendiri, harus menjaga semangat serta tan thien (daerah 3 inci di bawah pusar). Kalau dapat mengendalikan nafsu birahi, maka dapat panjang umur hingga mencapai usia 80 tahun bahkan sampai 100 tahun!, dan anak cucu juga akan mendapatkan kejayaan. Biasanya orang yang tidak terbuai oleh kecantikan wanita itu memiliki kebajikan dan jasa yang sangat besar, sehingga dapat memberkahi anak cucunya hingga mencapai kejayaan serta keberhasilan yang cemerlang.

Umat manusia di dunia janganlah terbuai nafsu birahi dan mencelakai diri sendiri. Tidak peduli pria atau wanita, antara suami dan istri-pun kalau dapat mengendalikan nafsu, maka akan dapat hidup bahagia sampai tua, kalau dapat seperti ini, mana ada lagi masalah menjadi janda dan duda akan terjadi?

Dan mereka yang panjang umur, walaupun semua rambut telah menjadi putih, namun wajahnya tetap kemerah-merahan seperti anak kecil umumnya. Satu keluarga pria dan wanita tiada penyakit, hanya ada rezeki saja, ditambah lagi hawa suci yang memenuhi keluarga. Apalagi orang yang telah tua di sana juga mendapatkan kebahagiaan dan pasti tidak akan merasakan kalau dirinya telah tua!

Kepribadian seorang murid hanya sang guru yang lebih mengetahuinya, kepribadian seorang anak-pun hanya orang tua saja yang lebih mengerti! Saya, Kuan Seng Ti Cin melihat kebanyakan guru hanya mengajari muridnya pengetahuan umum saja, tidak mengajari mereka pantangan berzinah, sungguhlah sangat disayangkan!

Sangat disesalkan karena ada sebagian murid yang kelewat pandai dan nakal, ditambah lagi gurunya tidak mengajari mereka untuk menjaga moral kebajikan, sebaliknya malah memanjakan serta membiarkan muridnya terus berbuat salah. Ada lagi yang membiarkan muridnya pergi ke rumah bordil untuk bersenang-senang, sama sekali tidak menasehati dan menceritakan semua akibatnya bila melanggar pantangan berzinah ini. Kalau nafsu birahi telah menggebu-gebu, mana mungkin memikirkan balasan karma akibat telah berzinah dengan anak gadis dan istri orang lain.

Masih ada lagi orang yang berbakat dan berkepandaian istimewa, karena haus akan sex dan mengejar kenikmatan sesaat, sehingga merusak masa depan yang cerah dan akhirnya menjadi seorang playboy selama satu kehidupan. Ini semua disebabkan guru yang membiarkan murid-muridnya berbuat kesalahan, barulah dapat mencelakai diri mereka ke dalam jurang yang sangat dalam selama satu kehidupan ini.

Saya, Kuan Seng Ti Cin juga melihat sebagian orang tua sangat memanjakan anak-anaknya, sewaktu sang anak berbuat kesalahan, justru dibiarkan saja dan tidak dihukum, apakah ini tidak terlalu memanjakan anak-anak? Ada lagi yang hanya karena ada sedikit kepandaian, lalu memuji-muji anak mereka di depan orang-orang, seperti membangga-banggakan seorang penerus yang sangat baik! Bahkan ada yang di luaran memuji-muji anaknya bahwa sudah berhasil menjadi orang sukses, padahal sebenarnya anaknya itu sama sekali tidak mempunyai kepandaian apa-apa, menjadikan anaknya seperti permata yang tak ternilaikan, sungguh tidak benar perbuatan seperti ini!

Kalau terus menerus seperti itu, kalian yang sebagai orang tua akan lebih tidak bisa lagi untuk mengajari, menyelidiki serta mengetahui kesalahan mereka, sehingga sopan-santun antara pria dan wanita, bagaimana sang anak dapat untuk menjaganya? Akhirnya membuat mereka menjadi anak nakal dan mempunyai kebiasaan yang buruk, bahkan berhubungan intim dengan para nikow atau dengan para janda, yang ada dalam pikirannya hanya ingin menikmati kesenangan sex saja. Bahkan ada yang sengaja membiarkan dirinya semakin gila, mulut selalu mengeluarkan kata-kata kotor, mengikuti nafsu setannya.

Itu semua juga merupakan balasan karma bagi orang tua yang tidak memberi teladan baik dan tidak berjalan di jalan yang lurus, baru sekarang mendapatkan anak yang durhaka dan tidak mendengar nasehat orang tua. Kalau sebagai orang tua selalu memanjakan anak-anaknya, setiap masalah selalu dibela, ini akan membuat pribadi anak menjadi tak karuan! Sehingga nantinya kalau kamu menasihati anak-anak, mereka hanya akan melawan dengan kata-kata yang keras, saat itu bertemu dengan orang luar hanyalah dapat menahan sedih dan malu.

Saya, Kuan Seng Ti Cin berpikir, di antara gunung dan lautan pasti ada orang yang berwawasan dan berilmu tinggi, tapi kalau menyangkut masalah pantangan berzinah ini, kebanyakan dari mereka mengatakan dirinya susah untuk melaksanakannya, ini semua disebabkan oleh apa? Saya pikir, ini semua hanya dikarenakan pikiran yang sering melayang-layang, tidak bisa mengendalikan hawa nafsu sendiri, berfantasi yang bukan-bukan sehingga begitu mudah terlilit oleh belenggu duniawi dan terbuai oleh kecantikan serta keindahan, sehingga niat hati dan pikiran susah untuk ditenangkan kembali.

Orang-orang yang maniak sex sebelum menerima balasan karma, dia tidak akan menyadari bahayanya, sehingga dia akan bertindak sesuka hatinya, nasehat orang juga tidak dihiraukan olehnya, masih saja keras kepala dan tidak tahu untuk bertobat. Apakah mereka tidak tahu bahwa sejak jaman dahulu, entah sudah berapa banyak satria yang masa depannya terbengkalai, semua hanya karena terbuai oleh kecantikan dan sex, sehingga mencelakai diri sendiri! Umat manusia di dunia seharusnya lebih berwaspada dalam segala perbuatan! Kalau masih saja tidak berwaspada dengan pikiran, niat dan hati sendiri, sehingga melanggar pantangan berzinah, dan pada akhirnya hanya akan mendatangkan malapetaka, sampai kapankah baru berhenti?

Di dunia yang luas ini terdapat bermacam-macam orang, ada yang dari kecil telah kehilangan orang tuanya, sehingga tiada tempat untuk berteduh, maka masuk ke vihara menjadi biksu, memohon kepada Dewa agar dapat melindunginya. Ada lagi yang karena telah sadar bahwa kehidupan manusia ini hanyalah sementara saja, tidak ingin sama dengan umat manusia umumnya, maka mencari seorang guru untuk belajar Tao sampai mencapai kesempurnaan.

Bagi orang yang telah meninggalkan segala keduniawian, dan tinggal di vihara menjadi biksu, sudah seharusnya hati teguh bagai baja dan selalu menaati aturan vihara, jangan sampai ada hubungan pribadi dengan para nyonya. Namun mengapa para biksu yang sangat pantang untuk makan makanan berjiwa serta arak ini, sekarang banyak yang telah melanggarnya? Masalah seperti ini memang sangat susah kita terka, sehingga membuat orang sulit untuk mengerti! Ada lagi, sebagai biksu justru tidak bisa mengendalikan diri dan berzinah dengan istri orang atau membunuh suami wanita itu dan berselingkuh dengan wanita itu, merusak tali mahligai orang lain, merusak hubungan mereka, perbuatan seperti ini, semuanya hanya demi kesenangan sesaat saja.

Tidak habis dipikir, vihara adalah tempat yang suci dan bersih bagai sekuntum bunga lotus, tapi sekarang telah ternodai oleh para biksu yang menjadikan tempat itu sebagai tempat perzinahan, apakah mereka tidak tahu semua ini bisa membuat marah para Buddha? Kalau TUHAN dan para Buddha marah, maka biksu yang melakukan perzinahan itu akan dipukul jatuh ke dalam neraka dan selamanya tidak akan bisa terlahir kembali. Pepatah mengatakan, “Hukuman di neraka sana, kebanyakan adalah untuk para pembina seperti biksu, pendeta Tao, dan lain-lain”. Kata-kata ini bukanlah sembarangan ucap saja, lalu bagaimana anda boleh tidak percaya, maka berhati-hatilah dalam segala perbuatan!

Pada beberapa tahun belakangan ini, budaya barat yang buruk telah masuk dan mempengaruhi Tanah Tengah (negara China), sehingga semua orang mendapat celaka, keluguan antara pria dan wanita sudah hilang, memakai pakaian yang aneh-aneh, manusia tak seperti manusia, semuanya sudah tidak mempunyai rasa malu lagi. Ada yang berpakaian sexy, memamerkan keindahan tubuh, merusak moral, sembarangan berteman, bahkan ada yang belum menikah telah melakukan hal di luar batas, sehingga kehilangan kesuciannya. Ada lagi yang bekerja di bidang sex, dengan cara yang tak halal untuk mendapatkan uang, membuka toko dengan papan nama yang halal, ternyata di dalamnya untuk pelacuran. Pekerjaan di bidang sex itu, biarpun di luarnya terlihat sangat berwarna-warni, namun di dalamnya ada wanita cantik yang bergaya bagai siluman, tempat yang seperti ini dapat membuat orang jatuh ke dalam lembah aib yang dalam.

Semua pekerjaan yang halal boleh dikerjakan, hanyalah pekerjaan yang berhubungan dengan sex, sama sekali tidak boleh disentuh, kalau ini dilanggar akan membuat dosa kalian semakin berat, setelah meninggal dunia pasti akan mendapat hukuman yang sangat berat di dalam api neraka, anak dan cucu juga akan mendapat balasan karma yang buruk. Apabila orang lain menanyakan tentang profesi leluhurmu dahulu, kalau kamu menjawab pekerjaan yang berhubungan dengan sex, pasti akan meninggalkan nama yang buruk yang tersebar sampai sepanjang masa.

Jangan mengira perbuatan berzinah dan bermain wanita, dapat memperoleh kesenangan yang luar biasa. Harus diketahui, walaupun itu didapatkan dengan membayar uang, tetapi kalian sama sekali tidak pernah berpikir bahwa semua itu dapat menodai hati yang suci dan bersih. Walaupun tidak kelihatan oleh orang lain, tetapi bagaimanapun juga tidak bisa menutupi hati nurani kalian sendiri, apakah kalian masih bisa bertemu muka dengan orang lain tanpa merasa malu?

Begitu ada pikiran sex, maka dengan mudah kehilangan kearifan, sehingga menjadi berani untuk melakukan perbuatan yang melanggar moral kebajikan, dan akhirnya akan merusak kesucian serta keharmonisan keluarga. Yang paling berat adalah hati kalian sudah tertanam akar yang tak bersih lagi, sehingga dapat mencelakai anak serta cucu. Pada setiap kelahiran, dosa karma itu akan selalu mengikuti tubuh dan tidak akan pernah terpisahkan lagi, tidak peduli dirimu telah melewati beberapa kali tumimbal lahir, tetap juga akan mendapatkan balasan karma yang buruk, pikirkanlah baik-baik! Hukum sebab akibat ini sungguh sangat menakutkan!

Sebelum terjerumus lebih dalam lagi, asal dapat langsung menyadari kesalahan, maka tetap masih ada kesempatan untuk mengubah dan memperbaikinya. Para suci mengajarkan haruslah terlebih dulu bertobat dan tidak mengulangi lagi kesalahan masa lalu. Apabila anda berniat untuk memperbaiki dan dengan teguh untuk melaksanakannya, walaupun sangat besar dosa anda, pasti semua dosa anda akan perlahan dihapus hingga bersih.

Sebaliknya, kalau berpikir memperbaiki kesalahan adalah hal yang sulit, hanya bisa selalu memaafkan diri sendiri, dengan tenang-tenang melewati hari, sedikitpun tak ingin memperbaiki kesalahan, dengan begini dosa karma makin hari akan semakin dalam. Walaupun sudah sadar bahwa perzinahan itu tidak ada manfaatnya, tapi kalau masih juga tidak rela untuk melepasnya, orang lain menasehati tahun ini haruslah bertobat dan jangan mengulangi perbuatan ini lagi, namun tidak dihiraukan malah berbohong bahwa tahun depan barulah akan bertobat. Orang yang maniak sex semacam ini, biarpun telah melewati beratus-ratus penderitaan, juga masih tidak ingin mengubah diri, selalu terbuai di dalam sex serta kecantikan, selain kematian yang datang menjemput, tiada lagi yang dapat membuatnya sadar.

Maka, orang semacam ini, nama buruknya akan tersebar makin jauh, walaupun telah melewati ribuan tahun lamanya, juga masih akan menjadi perbincangan di kala senggang. Para pelajar juga akan membicarakan masalah ini, untuk dijadikan berita dan bahan gosip baru tanpa berhenti!

Berpikir anak sendiri sama sekali tidak berkebajikan, anak durhaka semacam ini, hanya tamak akan sex, sehingga membuat kebajikan leluhur semakin terkikis habis, sungguh membuat orang sangat sedih! Bukankah lebih baik kalau tiada penerus yang semacam itu sama sekali, dengan begitu justru akan lebih tenang! Sifat buruk ini bahkan lebih susah lagi untuk diubah kalau dibandingkan dengan mengubah arah sungai!

Arak di cawan sebenarnya tidak memabukkan, hanya diri sendirilah yang begitu senang minum arak sehingga menjadi mabuk, bukankah ini yang dinamakan manusia yang mabuk sendiri? Sama seperti juga dengan wanita cantik, mareka sebenarnya tidak menggoda orang, hanya diri sendiri yang haus akan sex dan berselingkuh dengan istri orang sehingga membuat diri sendiri tersesat, kalau ini bukan sendiri yang tersesat, lalu apakah ada sebab yang lain?

Saya, Kuan Seng Ti Cin datang menampakkan diri dan memberikan banyak petunjuk serta nasehat, tiada lain hanya mengharapkan kalian semua dapat mengubah sifat kalian yang haus sex itu dan mulai lagi dari awal. Kalau kalian dengan kitab ini dapat menasehati sesama dan diri sendiri juga menjalaninya, Saya, Kuan Seng Ti Cin berani menjamin kalian semua akan hidup bahagia dan dapat menikmati lima rezeki (Panjang umur, Kemewahan, Sehat bugar, Kebajikan besar dan Meninggal dengan tenang). Kalaulah dapat menjalankan sesuai kitab ini dan tidak berpisah sedikitpun darinya, tidak membuang kitab, maka Saya, Kuan Seng Ti Cin menjamin kalian semua akan mendapatkan banyak rezeki, panjang umur dan mempunyai banyak putra.

Pria dan wanita di dunia ini kalau tidak melanggar pantangan berzinah ini, bagaikan sebuah kumala yang indah sama sekali tiada goresan, sewaktu mencapai kesempurnaan, pasti ada Buddha yang menjemputnya kembali ke Nirwana. Kalau dapat menjaga tubuh ini bagai air yang bersih dan suci, ditambah banyak berbuat baik dan menjauhi kejahatan, orang seperti ini sewaktu meninggal, di setiap tingkat hakim neraka akan datang menyambutnya dengan hormat, maka dari itu bagi orang yang menjalankan sesuai kitab ini juga akan dapat terlepas dari segala bencana air, api, perang dan juga wabah penyakit, pasti pada saat itu juga bencana langit ataupun bencana yang dibuat manusia akan musnah semuanya.

Teringat kembali semua orang-orang yang haus akan sex, mereka semua pasti karena perbuatan dosanya di kelahiran masa lalu, barulah pada kelahiran ini bisa menjadi buta, bisu, atau tuli. Dan juga karena di kelahiran masa lalu mempunyai karma buruk yang sangat berat, barulah pada masa kelahiran ini menjadi orang yang cacat! Seperti orang yang tiada tempat tinggal, kebutuhan untuk makan juga tidak terpenuhi, hanya bisa meminjam kuil untuk tempat tinggal, bahkan ada yang mencari gubuk reyot untuk dijadikan tempat tinggal sementara. Seperti para gelandangan yang menderita kelaparan dan kedinginan, mereka bergelandang di jalan, bukankah ini karena pembalasan karma buruk dari perbuatan berzinah?

Seseorang kalau sampai mengalami kemiskinan sehingga tidak bisa untuk hidup lagi, semua itu karena diri sendiri tengah menerima balasan karma buruk dari perbuatan jahat pada masa lalunya, ataupun leluhurnya berbuat banyak dosa karma. Setelah menerima penderitaan yang begitu banyak barulah mulai merasa menyesal, lalu bagaimana caranya untuk bertobat?

Kalian yang dilahirkan sebagai bangsa Tiong Hwa, sudah seharusnya mengerti aturan, tata krama dan sopan santun! Mengapa kalian semua tidak meminjam kisah nyata orang lain untuk dijadikan pelajaran yang baik bagi diri sendiri?, sehingga kalian dapat instropeksi diri sendiri agar dapat kembali ke asal mula yang sejati, kembali ke jalan yang lurus dan benar. Setiap huruf di kitab ini merupakan kata-kata yang baik, dapat mengobati orang yang mempunyai penyakit berzinah, maka diharapkan kalian semua dapat menjalankannya dengan baik. Setiap kata dari-Ku adalah kata emas yang sangat berharga, bagaimana boleh dianggap seperti barang yang tiada guna dan disimpan di dalam gudang saja, tidak sepenuh hati untuk dibaca dan dihayati!

Saya, Kuan Seng Ti Cin, tidak berpendidikan tinggi, hari ini turun ke dunia membuat wejangan yang berupa kitab pantang berzinah, tiada lain meminjam kesempatan ini untuk memanggil seluruh umat agar sadar dari mimpinya, jangan terlena lagi oleh buaian nafsu, jangan tamak kecantikan dan haus sex.

Kalau ada orang yang senantiasa membawa kitab suci ini dan dihayati serta dijalankan, setiap saat tidak terpisahkan darinya, maka Saya pasti akan menjaga dan memberinya rezeki serta usia panjang. Kalau ada orang dengan tulus dan sepenuh hati menjelaskan kitab suci ini kepada orang lain, telunjuk tangan menunjukkan kitab ini untuk dilihat orang lain, walaupun dahulu dia pernah melanggar pantangan berzinah, Saya akan menghapus semua dosa-dosanya, sehingga dia ada jalan yang baru untuk dilewati. Apabila kalian tidak menganggap kitab pantang berzinah dari-Ku ini sebagai omong kosong belaka, maka Saya di Surga sana akan sangat berterima kasih. Dan kalau kalian tidak menganggap kata-kata dari-Ku itu sebagai kata-kata yang sesat, maka Saya akan di depan TUHAN akan membantu kalian agar terlepas dari segala bencana dan menebus semua kesalahan-kesalahan yang pernah kalian perbuat.

Kitab pantang berzinah ini, mungkin ada bagian yang kurang detail, maka mengharapkan orang yang berpendidikan tinggi mewakili diri-Ku untuk membetulkannya, sehingga kitab ini menjadi lebih indah dan lebih sempurna. Atau pun kalau ada kalimat yang masih belum halus bahasanya, lebih berharap lagi kalau ada orang yang berpengetahuan luas serta pandai dalam bidang sastra, ataupun seorang budiman yang berkebajikan tinggi untuk membetulkan, sehingga semuanya akan menjadi lebih sempurna.

Kalian umat manusia di dunia, tidak sedikit orang yang pagi dan malam membakar dupa sambil membaca kitab Thao Yen Ming Seng Cing, membaca semua suara hati-Ku, hati yang tulus seperti itu sungguh sangat terpuji. Kalian semua menghormati diri-Ku sebagai Dewa, maka Saya mana mungkin tidak menganggap kalian sebagai anak kecil yang perlu dijaga! Kalau memang kalian ada niat untuk dapat terlepas dari hukum karma karena perbuatan berzinah ini, maka harus memutuskan segala nafsu, arak, sex dan hati sesat ini, dan jangan sampai dikuasai olehnya! Kalau kalian berpikir ingin menghapus segala dosa-dosa di masa lalu, maka haruslah bergegas untuk pantang berzinah dan banyaklah berbuat jasa pahala, dengan demikian barulah dapat menghapus segala dosa yang berat!

Saya dengan kata-kata yang baik menasehati kalian semua, namun kalau kalian tidak bersedia mendengar semua nasehat-Ku, Saya juga tidak berdaya! Pada waktu balasan karma buruk telah tiba, maka hakim dan setan neraka akan membuang tubuhmu ke dalam gunung pisau atau memasak dirimu di kuali yang sangat panas, bahkan merendam dirimu di dalam sungai darah sehingga kamu kedinginan dan menahan bau amis, ditambah lagi kamu akan dipaksa untuk meminum cairan besi yang panas, sehingga semua usus-ususmu bagaikan dimasak dalam kuali yang panas, agar dirimu mengalami penderitaan yang tiada tara. Pada saat itu barulah berpikir ingin membaca kitab pantang berzinah, namun juga tidak dapat lagi terlepas dari hukuman-hukuman di neraka. Apalagi kalau ingin dapat melampaui kelahiran dan mengakhiri kematian, juga lebih-lebih tidak mungkin lagi!

Saya yang berada di Surga sana merasa takut kalau kalian akan membenci Saya karena tidak dari jauh hari memperingati kalian, sehingga menyebabkan kalian mendapatkan hukuman yang tragis di neraka. Pada saat itu ingin melarikan diri juga tak mungkin bisa, ingin menghindari juga tidak dapat lagi, masalah sudah sampai seperti ini, ingin diubah juga tiada kesempatan lagi, menyesal juga sudah sangat terlambat adanya.

Akhirnya di neraka menerima banyak macam hukuman, sesudah itu baru dititiskan menjadi binatang, tidak peduli itu binatang terbang atau binatang darat, pada akhirnya harus mati secara mengenaskan di bawah pisau ataupun direbus dan dibakar di dalam kuali, hukuman semacam ini, entah kapan baru selesai dan dapat dilahirkan kembali menjadi manusia?

Kalau tahu kesalahan namun tidak diubah, tidak hanya akan kehilangan tubuh manusia ini, malahan walaupun telah melewati ribuan perputaran roda reinkarnasi, juga tidak pasti dapat dilahirkan menjadi manusia. Kalau tahu begini, lebih baik membina diri dan memupuk kebajikan, sehingga ada kesempatan untuk mencapai Surga! Kalaulah kalian dapat menjalankan pantangan berzinah ini, kelak pasti akan bertambah usia dan rezeki, bukankah ini sama saja dengan memakan obat panjang usia?

Para Dewa dan Buddha banyak menulis wejangan untuk menasehati umat manusia, tetapi masih banyak sekali umat yang setengah percaya, bahkan yang tidak percaya malahan lebih banyak dari yang percaya. Maka dari itu banyak bencana turun ke dunia, sehingga bumi ini menjadi berantakan, pada saat itu bukankah semua umat manusia akan binasa?

Juga karena bencana akan tiba, maka menasehati semua orang agar lebih giat lagi untuk beramal uang dan tenaga, agar dapat menghilangkan bencana. Orang-orang yang membuka cetya serta menyebarluaskan agama yang lurus, tiada lain adalah untuk mengembalikan takdir TUHAN!

Saya, Kuan Seng Ti Cin, tiada henti-hentinya untuk menguraikan kitab dan dharma kebenaran, tiada lain meminjam kesempatan ini mencoba untuk menyadarkan umat manusia agar dapat kembali ke jalan yang benar. Kalau ada yang menganggap remeh kitab pantang berzinah ini, bahkan menghalangi orang lain untuk percaya, maka malapetaka akan datang pada dirinya. Kalian semua haruslah saling mengingatkan! Kalau ada orang yang menganggap kitab pantang berzinah ini sebagai kata-kata yang tiada guna, sehingga membuat orang tidak percaya dan timbul curiga, kelak orang itu pasti akan mendapatkan balasan karma buruk yaitu disambar petir!

Saya, Kuan Seng Ti Cin, menguraikan kitab pantang berzinah ini untuk menyadarkan umat manusia, semua ini ditulis dengan sepenuh hati, laksana seorang ibu yang mencintai anak-anaknya sama sekali tiada perbedaan. Kalau Delapan dewa datang melihat, pasti juga akan mengacungkan jari memujinya. Jika berkeliling dan bertemu dengan Lima Tetua, Beliau semua juga pasti akan menganggukkan kepalanya memuji. Saya sama sekali tidak merasa rendah diri karena menggunakan kata-kata yang sederhana untuk menulis kitab suci ini. Tujuan-Ku hanyalah demi menasehati semua umat manusia di dunia agar jangan melanggar pantangan berzinah ini!

Harap kalian semua dapat menyalin kembali wejangan-Ku ini untuk dijadikan sebuah buku, lalu dicetak dan disebarkan untuk menyadarkan umat manusia lainnya. Ini juga merupakan kata-kata hati-Ku yang tulus agar kalian semua dapat bergegas untuk melaksanakan serta menjalankannya!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes