Jumat, 30 November 2012

Murid Nakal, Guru Kena Imbasnya

tentang Lu Cong Si yang memiliki wawasan dan kepandaian yang luas dan tinggi. Pada usia 17 tahun, dia mengikuti gurunya yang bermarga Chiu tinggal di ibukota.

Lu Cong Si termasuk seorang pria yang tampan dan romantis, kebetulan di depan rumahnya ada seorang gadis yang cantik dan kedua anak muda itu saling jatuh cinta dan seering timbul niat yang tidak senonoh.

Sang guru sadar melihat muridnya tidak ada kemajuan karena berhubungan dengan seorang gadis, kemudian dia menasehatinya, “Dewa disini sangatlah tepat ucapannya, cobalah kamu ke kuil untuk bersembahyang”.

Karena satu ucapan inilah, pada malam harinya mereka berdua bermimpi bertemu dengan dewa yang memberi mereka nasehat-nasehat, lalu memerintahkan dewa bagian pembukuan untuk memeriksa nama dan jasa mereka.

Diketahui Lu Cong Si akan ditakdirkan untuk lulus ujian negara sedangkan guru Chiu sama sekali tidak ada kejayaan.

Tidak lama kemudia ada dewa yang mengatakan, “Atas perintah Tuhan, nama Lu Cong Si dihapus dari buku kejayaan, sedangkan guru Chiu menemui ajalnya dengan usus terputus”.

Lu Cong Si menjadi sangat terkejut sampai terbangun, sesudah sadar dia mendapat laporan dari pelayan bahwa gurunya telah meninggal akibat ususnya terputus. Dan sejak itu juga, selama satu kehidupan Lu Cong si mengalami banyak penderitaan.

Lu Cong Si memiliki pemikiran yang tidak lurus menyebabkan kejayaannya terhapus, sedangkan guru Chiu mendapatkan balasan karma dengan kematian yang sangat mengenaskan. Dosa dari berzinah sungguhlah berat.

Kita sebagai pembina, begitu satu pikiran yang tidak lurus timbul, dewa langsung mencatatnya, dosa semakin bertambah, maka kita harus lebih berwaspada lagi.

Hubungan diluar suami istri adalah berzinah, disamping itu hindari melakukan hubungan intim pada hari besar dewa sebagai rasa hormat kita kepada Dewa. Dan berhubungan hanya boleh didalam kamar saja, tidak boleh disembarang tempat.

Penyair Po Yin Ci membuat sajak,

“Kosong adalah wujud dan wujud adalah kosong,
Huruf sex diatasnya adalah sebilah pisau yang tajam,
Guru Chiu menemukan ajalnya menuju neraka,
Lu Cong Si kehilangan semua kejayaannya,
Janganlah terjerumus kedalam siasat siluman,
Lanjutkanlah kebajikan dari para leluhur,
Memupuk kebajikan dan menjalankan perintah Tuhan,
Tak perlu risau kejayaan tak kan datang”.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes